Penyebab pterigium
belum dapat dipahami secara jelas. Namun, pterigium banyakterjadi pada
mereka yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan banyak terkena
panas terik matahari.
Faktor resiko terjadinya pterigium adalah tinggal
di daerah yang banyak terkena sinar matahari, daerah yang berdebu, berpasir atau
anginnya besar.
Pterigium Sering ditemukan pada petani, nelayan dan orang-orang yang tinggal di
dekat daerah khatulistiwa. Jarang menyerang anak-anak.
Paparan sinar
matahari dalam waktu lama, terutama sinar UV, serta iritasi mata kronis oleh
debu dan kekeringan diduga kuat sebagai penyebab utama pterigium. Gejala-gejala
pterigium adalah mata merah, iritasi, inflamasi, dan penglihatan kabur. Meskipun
seseorang yang merasakan
gejala tersebut tidak selalu berarti terkena pterigium, tetap
disarankan untuk tetap periksa ke dokter
mata.
Tampak sebagai penonjolan jaringan
putih disertai pembuluh darah pada tepi dalam atau tepi luar kornea.
Pterigium bisa menyebabkan perubahan bentuk kornea sehingga terjadi astigmata
dan gangguan penglihatan lainnya.
Jika sampai ke daerah pupil dan mengganggu penglihatan, pterigium harus
diangkat melalui pembedahan.
Untuk mencegah berulangnya pterigium, sebaiknya para pekerja lapangan
menggunakan kacamata atau topi pelindung.
|